Jamaah Jumat rahimakumullah,
Pesan ini memberikan arahan yang sangat luar biasa bagi umat Islam dalam mengarungi kehidupan dunia, demi memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.
Pertama, kita diharapkan terus meningkatkan ketakwaan dan amal kebaikan di hadapan Allah subhanahu wata‘ala.
Baca Juga: Resep Bolu Pandan Meses Takaran Sendok Anti Gagal: Lembut, Harum, Cocok Jadi Ide Jualan
Menjalankan perintah-Nya dan sedapat mungkin menjauhi apa yang menjadi pantangan atau larangan dalam kehidupan sesuai dengan tuntunan agama. Sehingga kita bisa menjadi manusia yang baik di sisi-Nya.
Kedua, kita harus merasa kurang atas amal kebaikan yang kita lakukan dengan terus merasa diri kita jelek.
Hal ini bukan berarti merendahkan diri, namun untuk menjauhkan kita dari sikap ujub (sombong), riya (pamer), dan sum’ah (mengharap pujian orang lain).
Ketiga, kita harus menundukkan diri di hadapan orang lain dengan tidak merasa lebih baik.
Mungkin banyak di antara kita ketika melihat orang lain, merasa dirinya lebih baik atau lebih mulia.
Maasyiral muslimin rakhimakumullah, Lantas bagaimana kita mampu mendorong diri kita untuk terus berbuat kebaikan tersebut?
Syekh Abdul Qadir al-Jailani memiliki tips sederhana yang dapat kita lakukan dalam keseharian kita.
Pertama, jika kita melihat orang lain hendaknya kita memandangnya bahwa dia memiliki kelebihan daripada diri kita sendiri, mungkin dia lebih bertakwa, lebih banyak amal kebajikannya, lebih tinggi derajatnya di hadapan Allah subhanahu wata‘ala.
Kedua, jika kita melihat anak kecil atau lebih muda, jangan kita merasa lebih baik darinya.
Katakanlah, “Mungkin dia dosanya lebih sedikit daripada diriku, karena umurnya lebih sedikit dariku.”