Jamaah Jum’ah yang berbahagia
Kedua, Fitnah Tahta. Ujian yang kedua ini tidak kalah berbahayanya dari yang pertama. Hendaknya kita berhati-hati dari fitnah tahta, jabatan atau kedudukan. Rasulullah saw bersabda,
إِنَّكُمْ سَتَحْرِصُونَ عَلَى الْإِمَارَةِ، وَسَتَكُونُ نَدَامَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Sesungguhnya kalian akan berambisi untuk mendapatkan kekuasaan, padahal kekuasaan itu akan menjadi penyesalan pada hari Kiamat.” (HR. Al-Bukhari)
Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Terbaru Edisi Jumadil Ula 1444 Hijriah, Referensi Bagi Khatib
Dari Ka’ab bin Malik RA ia berkata, Rasulullah SAW bersabda,
مَا ذِئْبَانِ جَائِعَانِ أُرْسِلَا فِيْ غَنَمٍ بِأَفْسَدَ لَهَا مِنْ حِرْصِ الْمَرْءِ عَلَى الْمَالِ وَالشَّرَفِ لِدِيْنِهِ
“Dua serigala yang lapar yang dilepas di tengah kumpulan kambing, tidak lebih merusak dibandingkan dengan sifat tamak manusia terhadap harta dan kedudukan yang sangat merusak agamanya.” (HR. At Tirmidzi dan Ibnu Hibban, Shahih)
Nabi Muhammad saw menggambarkan rusaknya agama seseorang karena rakusnya seseorang kepada harta dan kedudukan, lebih parah dari rusaknya tubuh kambing yang dicabik-cabik oleh dua serigala lapar yang rakus. Padahal dua serigala yang kelaparan pasti akan menjadi teramat buas saat melihat seekor kambing. Keduanya akan saling berebut kambing tersebut untuk segera dimakan. Kerakusan dan kebuasan dua serigala tersebut pasti akan segera mencabik-cabik tubuh kambing yang awalnya utuh, sehingga berakhir dalam keadaan rusak tercabik-cabik.
Baca Juga: Inilah Keistimewaan Hari Jumat yang Disebutkan dalam Tiga Hadits
Kekuasaan bisa menjadi ladang amal kebaikan manakala dijalankan dengan amanah. Sederhananya amanah adalah tanggung jawab, profesional, dan dimaknai sebagai jalan pengabdian. Bukan malah merasa aji mumpung. Seenaknya berkuasa dan semena-mena. Kekuasaan hanya dijadikan alat untuk mencapai kepentinganya sendiri, memperkaya diri.
Jamaah Jum’ah yang berbahagia
Ketiga, Fitnah Wanita. Di setiap zaman akan kita jumpai bukti nyata bahwa salah satu ujian terberat bagi manusia adalah ujian dari lawan jenis. Ahli ibadah pun juga ada yang terpeleset karena godaan lawan jenis. Perdamaian dan peperangan juga bisa timbul karena dipicu oleh lawan jenis. Rasulullah saw bersabda,
مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ
“Aku tidak meninggalkan ujian sesudahku yang lebih berbahaya bagi kaum laki-laki selain dari wanita.” (HR. Al-Bukhari)