MEDAN, AYOMEDAN.ID-- Belakangan ini cuaca buruk, seperti hujan yang diserti dengan angin kencang sedang melanda beberapa wilayah di Indonesia.
Dalam beberapa riwayat, setiap kali hendak terjadi hujan dan angin kencang (puting beliung) Rasulullah SAW selalu membaca doa atau melakukan sesuatu.
Untuk itu, umat muslim dianjurkan untuk membaca doa-doa ini saat turun hujan yang disertai angin kencang.
Baca Juga: Saat Tubuh Terasa Sakit Bacalah Doa Ini, Agar Terlindung dan Keburukan
Lalu, apa saja doa turun hujan yang selalu dibaca Rasulullah SAW?
Mengutip dari NU Online, Imam Abu Bakr al-Thuthusyi al-Andalusi (450-520 H) merangkum riwayat-riwayat tersebut dalam kitabnya, al-Du’a al-Ma’tsûr wa Âdâbuhu wa Mâ Yajibu ‘alâ al-Dâ’î Ityâ’nuhu wa Ijtinâbuhu.
Hal pertama yang dilakukan Rasulullah saat turun hujan yakni membuka atau menyingkap bajunya ketika hujan turun.
Kedua, doa Rasulullah ketika melihat awan hitam yang kelam (mendung tebal) beliau akan bergegas meninggalkan semua pekerjaannya dan langsung membaca doa berikut ini (HR. Imam Abu Dawud, Imam Ahmad, dan Imam al-Baihaqi):
Baca Juga: Bacaan Doa Sujud Syukur dalam Tulisan Arab Latin dan Terjemahann serta Alasan Mengerjakannya
وروت عائشة رضي الله عنها أن النبي صلي الله عليه وسلم كان إذا رأي ناشئا في أفق السماء ترك العمل, وإن كان في الصلاة ثم يقول: ((اللهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا)) فإن أمطرنا قال: (اللهُمَّ صَيِّبًا هَنِيْئًا)
“Diriwayatkan Sayyidah Aisyah ra. sesungguhnya Nabi SAW ketika melihat awan hitam di langit, beliau langsung meninggalkan pekerjaan, meskipun beliau sedang melakukan shalat, kemudian berucap: “Allahumma innî a’ûdzu bika min syarrihâ” (ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari keburukan awan ini).” Dan ketika turun hujan, beliau berucap: “Allahumma shayyiban nâfi’an (ya Allah turunkanlah hujan yang membawa manfaat dan kesenangan).” (Imam Abu Bakr al-Thuthusyi al-Andalusi, al-Du’a al-Ma’tsûr wa Âdâbuhu wa Mâ Yajibu ‘alâ al-Dâ’î Ityâ’nuhu wa Ijtinâbuhu, h. 170-171)
Baca Juga: Doa Agar Selamat dan Dilindungi dari Orang Jahat
Ketiga, riwayat yang menjelaskan adab seorang mukmin ketika melihat atau menjumpai angin besar agar angin tersebut tidak menjadi bencana dan malapetaka.
Berikut haditsnya (HR. Imam Abu Dawud, Imam al-Tirmidzi, Imam Ibnu Majah dan Imam Ahmad):