AYOMEDAN.ID -- Kabar duka datang dari Korea Selatan, dilaporkan sedikitnya 146 orang tewas saat perayaan Halloween di Distrik Itaewon.
Para korban dalam tragedi Halloween di Itaewon Korea Selatan berjatuhan akibat berdesak-desakan, pada Sabtu, 29 Oktober 2022.
Selain korban tewas, tercatat ratusan orang mengalami luka-luka dalam tragedi Halloween di Itaewon Korea Selatan.
Baca Juga: Sedikitnya 140 Orang Tewas dalam Tragedi Halloween di Itaewon Korea Selatan
Gambar dari tempat kejadian menunjukkan lusinan mayat berbaris di jalan, sementara rekaman yang diposting di media sosial menunjukkan tindakan pertama melakukan CPR ketika mereka berusaha menyelamatkan nyawa mereka yang terluka.
Tragedi itu terjadi ketika kerumunan padat yang sebagian besar terdiri dari anak muda mulai menyerbu ke depan di sebuah gang dekat Hamilton Hotel, tempat pesta besar di distrik Itaewon yang populer dengan kehidupan malamnya.
Korea Selatan bukanlah satu-satunya negara yang merayakan pesta Halloween. Sejumlah negara di seluruh dunia, juga merayakannya.
Halloween sendiri identik dengan ukiran pada labu. Tak hanya itu, kontum-kostum unik dan seram turut menyemarakan perayaan ini.
Baca Juga: Selamat! Tenaga Kependidikan Kategori Ini Bakal Diusulkan dalam Formasi ASN PPPK 2023
Lantas seperti apa sejarah dan asal usul perayaan Halloween, dan mengapa dirayakan pada 31 Oktober 2022? Berikut sejarah singkat, asal usul perayaan Halloween.
Kata "hallow" berasal dari bahasa Inggris Tengah dan Kuno yang berarti suci. Sebagai kata benda, itu juga bisa berarti santo.
Pada masa itu, hari raya umat Kristen yang kita kenal sebagai All Saints' Day disebut All Hallows' Day, dan sehari sebelumnya, ketika misa malam diadakan, adalah All Hallows' Eve. Tiga kata itu akhirnya disingkat menjadi Halloween.
Dengan kata lain, "Halloween" berasal dari All Hallows' Eve dan berarti "malam suci".