Ada kecerdasan, kepribadian agung, serta akhlak mulia di dalam dirinya.
Bahkan kepemimpinannya juga tegas serta bijaksana terhadap umat Muslim saat itu.
Hal ini menegaskan betapa indahnya sosok junjungan kita Nabi Muhammad SAW dalam mencontohkan akhlak mulia untuk ditiru.
Sudah sepatutnya, Nabi Muhammad menjadi figur teladan yang diidolakan oleh para kaum Muslimin.
Sebab setiap langkah yang diambil ada di bawah kontrol Ilahi, sehingga setiap tindakan maupun ucapannya adalah mutiara berharga.
Dengan begitu, setiap tindakan juga ucapannya tersebut menjadi landasan terbentuknya akhlak mulia di kalangan umatnya.
Tentunya tidak ada seorang pun dapat meragukan keagungan kepribadian Rasulullah SAW, kembali lagi karena contoh teladannya.
Selama hidupnya, Rasulullah SAW mampu menunjukkan bahwa beliau mampu menjadi contoh terbaik.
Mulai dari suami yang teladan, ayah teladan, guru teladan, ahli ekonomi teladan, ahli strategi teladan, hingga kepala negara teladan.
Bahkan dalam firman Allah SWT, telah disebutkan bahwa Nabi Muhammad adalah Rasul Allah.
Beliau menjadi pilihan di antara rasul-rasul sebelumnya. Kehadiran Muhammad sendiri mampu menjadi rahmat untuk alam semesta.
Hal ini sebagaimana telah disampaikan dalam QS Al Anbiya’ 21 ayat 107 sebagai berikut:
وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ
Artinya: “Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”
Tujuan diutusnya Nabi Muhammad dalam menyebarkan agama Islam sendiri bukanlah untuk membinasakan orang-orang kafir.