lifestyle

Contoh Naskah Pidato Bulan Rabiul Awal Dalam Rangka Memperingati Maulid Nabi

Minggu, 25 September 2022 | 06:57 WIB
Contoh naskah pidato bulan Rabiul Awal pada peringatan Maulid Nabi, cocok sebagai kata sambutan atau pengantar acara (Unsplash/Kane Reinholdtsen)

Manifestasi cinta kepada Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam agaknya memerlukan penyegaran kembali pada dewasa ini. Sebab, hal tersebut merupakan tuntunan ajaran agama yang harus dijaga kemurniannya, jangan sampai malah diarahkan kepada hal-hal yang menyimpang.

Baca Juga: Contoh Pidato Bahasa Arab Singkat tentang Maulid Nabi, Lengkap dengan Terjemahannya

Hal ini tentunya sangat penting untuk diingat, mengingat pada akhir-akhir ini, tampak gejala-gejala yang perlu mendapatkan perhatian dan pelurusan, di antaranya yaitu bentuk kegiatan peringatan maulid nabi yang hanya sekedar kegiatan rutinitas untuk menghabiskan anggaran biaya yang sangat besar tanpa disemangati kecintaan kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, sehingga bentuk-bentuk peringatannya tersebut terkadang menyimpang jauh, bahkan bertentangan dengan logika kecintaan kepada beliau.

Ketika kita mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, kita harus menyadari bahwa peringatan tersebut merupakan bagian dari manifestasi cinta Rasulullah.

Maka dari itu, nilai ritual yang ada di dalamnya harus mencerminkan logika kecintaan kepada beliau, bukan malah sebaiknya, melakukan hal-hal kontradiktif dengan logika cinta.

Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda:

"Barangsiapa yang mencintai sunahku, maka sungguh ia telah mencintai aku, maka ia bersamaku di surga." (Al-Hadis)

Di dalam kitab Durratun Nasihin dijelaskan bahwa:

"Barangsiapa yang menginginkan melihat Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam, hendaklah ia mencintai beliau dengan kecintaan yang sungguh. Adapun tanda-tanda cinta Rasulullah adalah mengikuti sunnah beliau yang mulia dan memperbanyak bershalawat untuk beliau, sebab Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam telah bersabda, 'Barangsiapa mencintai sesuatu, maka ia tentu banyak menyebutnya.'" (Durratun Nasihin).

Mencermati hadis di atas dapatlah kita simpulkan bahwa inti dari cinta adalah mengikuti dan meneladani sosok yang dicintai, begitu halnya ketika kita mencintai Rasulullah, maka kita harus mengikuti dan meneladani sunnah-sunnah beliau dan memperbanyak membaca shalawat kepada beliau, dengan kata lain, ungkapan rasa cinta kepada beliau harus diaktualisasikan dalam bentuk sikap dan perbuatan yang berorientasi kepada nilai religius, bukan sebatas formalitas belaka.

Seorang wali bernama Hatim az-Zahid berkata:

"Barangsiapa mengaku cinta Rasulullah tanpa mau mengikuti perilaku beliau, maka ia adalah seorang pembohong."

Baca Juga: Kapan 1 Rabiul Awal 1444 Hijriah? Simak juga Keutamaan Bulan Mulia Ini

Maka dari itu, di bulan Rabiul Awal ini, marilah kita jadikan momentum untuk menyegarkan kecintaan kita kepada beliau sekaligus menaati dan mengikuti sunnah-sunnah beliau. Hal ini sebagai refleksi dari cinta rasul yang sesungguhnya agar kelak kita memperoleh syafaat beliau. Amin, ya robbal alamin.

Demikian yang dapat saya sampaikan, bila ada kata kata yang salah mohon dimaafkan, wallahu a'lam bishowab.

Halaman:

Tags

Terkini

Rekomendasi Jaket Motor Untuk Sehari Hari

Kamis, 18 Mei 2023 | 11:55 WIB