AYOMEDAN.ID -- Teks khutbah Jumat Suara Muhammadiyah kali ini mengambil judul Keistimewaan Istighfar.
Bagi para khatib sholat Jumat, teks khutbah Jumat Suara Muhammadiyah tersebut bisa mejadi referensi materi dakwah kepada jamaah.
Pada teks khutbah Jumat Suara Muhammadiyah ini dibahas mengenai keistimewaan istighfar.
Dimana, amalan ini sering dilakukan oleh Rasulullah semasa hidupnya.
Padahal Rasulullah sudah dijamin oleh Allah kehidupan di akhiratnya, namun beliau masih beristighfar sebanyak 100 kali dalam sehari.
Melalui teks khutbah Jumat ini, umat Islam diajak untuk meneladani apa yang dilakukan Rasulullah tersebut.
Untuk membahas lebih mendalam tentang hal ini, berikut kita simak uraian materi khutbah Jumat dengan judul Keistimewaan Istighfar, dikutip Ayomedan.id dari Suara Muhammadiyah.
Khutbah I
اْلحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيْدًا
أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلهَ إِلاَّاللَّهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
َقَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا اتَّقُوْا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Pada hari yang mulia ini, pada hari Jum’at, tiada kata yang patut kita ucapkan melainkan rasa syukur kepada Allah Subhānahū wa Ta’ālā yang telah melimpahkan rahmat dan karunia, sehingga kita dapat menjalani kehidupan ini dengan penuh keridhaan-Nya.
Jama’ah Shalat Jum’at yang Berbahagia
Tidak lupa pula shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpah-tercurah kepada baginda nabi Muhammad SAW yang merupakan contoh terbaik dalam menampilkan sikap syukur dan sabar. Kalaulah tidak dengan kesabaran dan kegigihan beliau dalam memperjuangkan agama Allah ini, sudah barang tentu kita tidak bisa mengecap indah dan lezatnya nikmat Iman dan Islam.