AYOMEDAN.ID -- Bacaan doa Rebo Wekasan ini biasa dibaca sebagian umat Islam pada hari Rabu terakhir bulan Safar.
Tujuan membaca doa Rebo Wekasan, agar diberi perlindungan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala dari segala marabahaya serta musibah.
Dengan membaca doa Rebo Wekasan, berharap diberi keselamatan sebab pada hari Rabu terakhir bulan Safar diyakini sebagai hari diturunkannya segala macam cobaan untuk manusia.
Baca Juga: Contoh Teks Ceramah Singkat Bulan Safar tentang Memahami Tradisi Rebo Wekasan dengan Benar
Pada Rebo Wekasan, diyakini sebanyak 320 ribu macam bencana, marabahaya dan penyakit diturunkan.
Maka tidak mengherankan jika pada hari tersebut banyak yang melalukan berbagai ritual tolak bala.
Tak terkecuali bagi sebagian umat Islam. Banyak umat Islam yang meyakini soal ini dan melakukan amalan berupa doa dzikir dan sholat pada hari Rebo Wekasan.
Keyakinan turunya berbagai marabahaya di hari Rebo Wekasan, tidak lepas dari kepercayaan yang meyakini bahwa bulan Safar adalah bulan sial dan bencana.
Keyakinan ini bukanlah hal baru, sebab sudaha da sejak zaman jahiliyah sebelum Islam diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Namun setelah Islam turun, hal itu dibantah. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits.
لاَ عَدْوَى وَلاَ طِيَرَةَ، وَلاَ هَامَةَ وَلاَ صَفَرَ، وَفِرَّ مِنَ المَجْذُومِ كَمَا تَفِرُّ مِنَ الأَسَدِ
“Tidak ada wabah (yang menyebar dengan sendirinya tanpa kehendak Allah), tidak pula ramalan sial, tidak pula burung hantu dan juga tidak ada kesialan pada bulan Shafar. Menghindarlah dari penyakit kusta sebagaimana engkau menghindari singa.” (HR. Al-Bukhari dalam Shahih al-Bukhari, VII/126).
Meski demikian, keyakinan akan hal itu masih ada hingga kini pada sebagian masyarakat.
Doa Rebo Wekasan
Mengutip dari Doa Pengasih, berikut adalah bacaan doa Rebo Wekasan, atau Rabu pungkasan/kasan atau lidaf’il bala. Doa yang juga disebut sebagai doa tolak bala untuk memohon agar terhindar dari marabahaya.