AYOMEDAN.ID -- Teks khutbah Jumat singkat Suara Muhammadiyah dengan judul Menumbuhkan Sikap Itsar.
Pada naskah khutbah Jumat ini dibahas mengenai sikap Itsar. Apa yang dimaksud Itsar?
Semuanya akan dibahas mendalam dalam teks khutbah Jumat singkat tersebut.
Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Suara Muhammadiyah Berjudul Beragama Tanpa Paksaan
Bagi para khatib, teks khutbah Jumat ini bisa menjadi referensi materi, untuk disampaikan kepada jamaah sholat Jumat.
Brikut uraian lengkap naskah khutbah Jumat singkat berjudul Menumbuhkan Sikap Itsar, dikutip dari Suara Muhammadiyah.
Khutbah I
إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرْهُ وَنَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِي اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهدُ أَنْ لاَ إَلَهَ إِلاّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى رَسُوْلِ اللَّهِ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ وَلآَهُ. أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللَّهِ أُصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَ اللَّهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ.
قَالَ تَعَالَى: وَالَّذِينَ تَبَوَّءُوا الدَّارَ وَالْإِيمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (الحشر: ٩)
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ (رَوَاهُ اْلبُخَارِيّ وَمُسْلِمٌ)
Ma’asyiral Muslimim Rahimakumullah
Di antara bentuk indahnya ajaran Islam adalah adanya anjuran untuk saling memberikan perhatian terhadap sesama. Memprioritaskan orang lain dalam kebutuhan adalah sikap mulia yang disebut dengan itsar. Hal ini sudah menjadi kebiasaan para sahabat yang hidup bersama Rasulullah. Rasa cinta dalam balutan ukhuwah sangat kentara di antara mereka. Dalam kondisi kritis sekalipun mereka masih memberi perhatian kepada saudaranya yang mengalami nasib serupa.
Kisah inspiratif yang menggetarkan jiwa dapat kita lihat dalam kesetiakawanan tiga sahabat nabi yang terluka parah dalam perang Yarmuk. Secara kuantitas, dalam perang yang dipimpin Khalid bin Walid ini, kaum muslimin kalah jumlah dibandingkan pasukan musuh. Banyak sahabat yang syahid dalam pertempuran ini.
Tiga orang sahabat yang terluka parah tergeletak tak berdaya. Tubuh mereka dipenuhi cucuran darah segar. Dalam kondisi sekarat itu, mereka merasakan dahaga yang sangat. Salah satu di antara mereka, yaitu Ikrimah bin Abu Jahal dengan sisa suara meminta air minum kepada sahabatnya. Salah seorang prajurit yang sedang memantau kondisi dengan sigap membawakan air minum kepadanya.