lifestyle

Contoh Materi Ceramah Safar dengan Tema Bulan Safar dalam Islam, Cocok untuk Materi Tausyiah atau Pidato

Sabtu, 3 September 2022 | 07:45 WIB
Contoh ceramah singkat bulan Safar untuk materi tausyiah dan pidato atau lomba Dai (Unspalsh/Muhammad Adil)

Ma'asyirol muslimin wal muslimat rahimakumullah

Sampai sekarang ini masih ada sebagian orang yang menganggap bulan Shafar sebagai bulan sial. Ada juga yang menganggap sial pada hari-hari tertentu, seperti hari Rabu, hari Sabtu, dan lain-lain.

Sehingga pada bulan atau waktu-waktu tersebut, mereka tidak berani melangsungkan pernikahan, membangun rumah, memulai usaha, dan lain sebagainya. Karena mereka meyakini atau menganggap bahwa pernikahan atau aktifitas lainnya jika dilangsungkan pada hari-hari tersebut bisa menimbulkan ketidak cocokan, berdampak tidak harmonis, menimbulkan kerugian, dan lain sebagainya.

Bulan Shafar merupakan salah satu bulan yang dianugerahkan oleh Allah SWT kepada kita sebagai hamba-Nya. Bulan Shafar tidak berbeda dengan bulan-bulan lainnya, sama-sama mulia. Sangat baik jika kita mau mengisinya dengan amal ibadah atau beragam kegiatan positif lainnya.

Perihal musibah atau cobaan yang banyak diturunkan ke bumi pada bulan Shafar dalam setahun, itu bukan semata-mata dikarenakan oleh adanya bulan itu sendiri, melainkan semuanya sudah kehendak dari Allah SWT.

Baca Juga: 21 Kata Bijak September Terbaik untuk Motivasi Diri Sendiri dan Orang Lain

Ma'asyirol muslimin wal muslimat rahimakumullah

Pada masa Jahiliyyah, orang-orang beranggapan apabila pada malam hari di atas rumah mereka ada burung hantu, maka keesokan harinya salah satu dari anggota keluarga mereka pasti akan ada yang meninggal dunia.

Selain itu, ketika hendak bepergian atau akan melakukan suatu aktivitas tertentu, mereka suka meramal nasibnya sendiri dengan melepaskan seekor burung. Jika burung tersebut terbang ke arah kanan berarti itu pertanda baik. Sebaliknya, jika burung itu terbang ke arah kiri, tandanya mereka akan kena sial.

Orang-orang Jahiliyyah dahulu juga menganggap bulan Shafar sebagai bulan sial. Maka, Nabi Muhammad SAW membantah keyakinan tersebut. Beliau menjelaskan bahwa bulan Shafar tidak bisa memberikan pengaruh apa-apa. Bulan Shafar sama seperti bulan atau waktu-waktu lainnya yang telah Allah SWT jadikan sebagai kesempatan untuk melakukan amal-amal yang bermanfaat. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim disebutkan:

لاَ عَدْوَى وَلاَ طِيَرَةَ وَلاَ هَامَّةَ وَلاَ صَفَرَ (رواه البخاري و مسلم)

Artinya: “Tidak ada penularan penyakit, tidak diperbolehkan meramalkan adanya hal-hal buruk, tidak boleh berprasangka buruk, dan tidak ada keburukan dalam bulan Shafar.” (HR. Bukhori Muslim).

Ma'asyirol muslimin wal muslimat rahimakumullah

Baca Juga: Contoh Ceramah Bulan Safar dengan Judul Jangan Percaya Bulan Safar akan Terjadi Kesialan

Akhirnya, perlu kita ingat kembali, dalam ajaran Islam, semua bulan dan hari itu baik. Masing-masing mempunyai sejarah, keistimewaan, dan peristiwa sendiri-sendiri.

Halaman:

Tags

Terkini

Rekomendasi Jaket Motor Untuk Sehari Hari

Kamis, 18 Mei 2023 | 11:55 WIB