Untuk mencegah insiden akibat kebocoran karbon monoksida, hotel atau tempat penginapan perlu memiliki detektor karbon monoksida. Sayangnya, ada banyak hotel yang tak memiliki detektor ini, meski di ruangan-ruangan yang memiliki perapian atau di dekat peralatan yang berfungsi untuk membakar. Padahal, kedua hal tersebut merupakan sumber karbon monoksida paling umum.
Baca Juga: Seperti Apa Trik Ferdy Sambo Rekayasa Pembunuhan Brigadir J? Ini Penjelasan Kapolri
Berkaitan dengan hal ini, para ahli menilai hotel atau tempat penginapan yang tak memiliki detektor karbon monoksida pada setiap kamar sebaiknya tak Anda inapi. Solusi lainnya adalah tamu bisa membawa detektor karbon monoksida portable yang bisa dibeli dengan harga relatif terjangkau.
Orang yang menginap di hotel atau tempat penginapan lain juga sebaiknya mengenali gejala keracunan karbon monoksida. Hal ini menjadi penting karena karbon monoksida tak memiliki warna dan bau sehingga sulit dideteksi tanpa detektor.
Baca Juga: Pengacara Brigadir J Siap Adopsi Anak-anak Ferdy Sambo
Pada kebanyakan kasus, korban tak menyadari ada sesuatu yang salah. Namun, seiring waktu mereka akan mengalami disorientasi. Disorientasi ini membuat mereka sulit mencari jalan keluar untuk mendapatkan udara segar atau mencari bantuan.
Berkaitan dengan gejala, orang yang keracunan karbon monoksida bisa mengalami sakit kepala, lemah, sesak napas, pening, mual, dan muntah. Gejala lainnya adalah nyeri dada, kebingungan, pandangan kabur, dan kesemutan di bibir.
Baca Juga: Melalui Komunikasi, Edy Rahmayadi Minta Mahasiswa Turut Andil dalam Pembangunan