Allah memisah-misah mereka dan menjadikan mereka berbangsa-bangsa dan bersuku-suku maksudnya suku-suku kecil dan besar, tujuannya agar mereka saling mengenal.
Seandainya masing-masing dari mereka hidup sendiri secara mandiri terpisah dari yang lainnya, maka tidak akan terwujud saling mengenal yang akan membuahkan saling menolong dan saling membantu, saling mewarisi dan memenuhi hak-hak kerabat.
Namun Allah menjadikan mereka berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar terwujud hal ini dan yang lainnya, yang tergantung kepada adanya saling mengenal dan tersambungnya nasab. Tetapi kemuliaan itu berdasarkan takwa.
Orang yang paling mulia dari mereka di sisi Allah adalah yang paling bertakwa. Yaitu orang yang paling banyak ketaatannya dan paling jauh dari maksiat, bukan yang paling banyak kerabatnya dan kaumnya. Bukan pula yang paling mulia nasabnya.
Namun Allah Ta’ala Maha Mengetahui dan Maha Teliti. Mengetahui siapa saja dari mereka yang bertakwa kepada Allah secara lahir dan batin dan mereka yang bertakwa hanya secara lahir saja, batinnya tidak. Allah akan memberikan balasan kepada masing-masing sesuai dengan yang berhak ia terima.
Baca Juga: Contoh Pidato Singkat Bahasa Arab dan Terjemahannya sebagai Materi Lomba Pidato Tahun Baru Islam
Dalam ayat ini terdapat dalil bahwa mengenal nasab itu merupakan tuntutan yang disyariatkan karena Allah menjadikan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku adalah dalam rangka hal tersebut.”
Penutup Pidato
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ الله الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ
Demikianlah pidato yang bisa saya sampaikan. Saya memohon ampun kepada Allah Ta’ala yang Maha Agung untuk diri saya dan anda sekalian dan seluruh kaum Muslimin. Mohonlah ampunan kepada-Nya sesungguhnya Dia Maha Pengampun dan Maha Penyayang.
Itulah contoh pidato Bahasa Arab lengkap dengan terjemahannya, cocok sebagai materi lomba pidato. Semoga bermanfaat.