lifestyle

7 Rekomendasi Film Islami yang Cocok Ditonton Sambil Menunggu Waktu Buka Puasa

Selasa, 28 Maret 2023 | 12:40 WIB
Ilustrasi Nonton Film (Pixabay)

99 Cahaya di Langit Eropa

"99 Cahaya di Langit Eropa" adalah film Indonesia yang dirilis pada tahun 2013, disutradarai oleh Guntur Soeharjanto dan dibintangi oleh Acha Septriasa dan Abimana Aryasatya. Film yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra ini bercerita tentang dua mahasiswa Indonesia yang melakukan perjalanan ke Eropa untuk belajar dan mendalami sejarah peradaban Islam di wilayah tersebut.

Kisah "99 Cahaya di Langit Eropa" mengikuti perjalanan Hanum dan Rangga, dua mahasiswa di universitas Islam yang berbasis di Jakarta, saat mereka melakukan perjalanan ke Eropa untuk melanjutkan studi. Sepanjang jalan, mereka mengunjungi situs sejarah dan bertemu dengan ulama dan tokoh masyarakat untuk belajar tentang sejarah peradaban Islam di Eropa dan pengaruhnya terhadap pemikiran Islam kontemporer.

Film ini mengeksplorasi tema-tema seperti multikulturalisme, keragaman, dan pentingnya pendidikan dalam mempromosikan pemahaman dan toleransi antar budaya dan agama yang berbeda. Ini juga menyoroti pencapaian para cendekiawan dan pemimpin Muslim di Eropa sepanjang sejarah, serta tantangan yang dihadapi umat Islam di wilayah tersebut saat ini.

"99 Cahaya di Langit Eropa" sukses secara komersial di Indonesia, dan popularitasnya menyebabkan produksi sekuel, "99 Cahaya di Langit Eropa Part 2," yang melanjutkan kisah perjalanan Hanum dan Rangga. Film ini dipuji karena penggambaran Islamnya yang positif dan pesannya tentang pemahaman dan apresiasi lintas budaya.

Baca Juga: DPR Komentar soal Batalnya Drawing Piala Dunia U-20 2023: Tawarkan Daerah Lain yang Pemdanya Siap

Haji Backpacker

"Haji Backpacker" adalah film Indonesia yang dirilis pada tahun 2014, disutradarai oleh Danial Rifki dan dibintangi oleh Abimana Aryasatya, Dewi Sandra, dan Gita Gutawa. Film ini bercerita tentang perjalanan seorang pemuda ke Mekkah, saat ia berangkat haji dengan ransel ayahnya dan misi untuk memenuhi keinginan terakhir ayahnya.

Kisah "Haji Backpacker" berpusat pada karakter Faiz, seorang pemuda yang melakukan perjalanan untuk memenuhi keinginan ayahnya untuk pergi haji ke Mekkah. Faiz, yang tidak religius, bergumul dengan tantangan ziarah, saat dia menghadapi keraguan dan setan pribadinya di sepanjang jalan.

Film ini mengeksplorasi tema-tema seperti iman, penemuan diri, dan kekuatan haji untuk mengubah individu dan komunitas. Ini juga menyoroti keragaman masyarakat Indonesia dan pentingnya toleransi dan saling menghormati antar kelompok agama dan budaya yang berbeda.

"Haji Backpacker" sukses secara komersial di Indonesia dan dipuji karena penggambaran Islamnya yang positif dan pesan harapan dan penebusannya. Film ini juga membantu memantapkan Abimana Aryasatya sebagai pemeran utama perfilman Indonesia.

Ketika Cinta Bertasbih

"Ketika Cinta Bertasbih" adalah sebuah film Indonesia yang dirilis pada tahun 2009, disutradarai oleh Chaerul Umam dan dibintangi oleh Dude Harlino, Fedi Nuril, dan Laudya Cynthia Bella. Film yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Habiburrahman El Shirazy ini bercerita tentang perjalanan seorang pemuda dalam menemukan cinta dan spiritualitas.

Kisah "Ketika Cinta Bertasbih" berpusat pada karakter Fahri, seorang pemuda dari sebuah desa kecil di Indonesia yang melakukan perjalanan ke Kairo, Mesir, untuk melanjutkan studinya di bidang hukum Islam. Selama di Kairo, Fahri terlibat dengan dua wanita, Nurul dan Maria, dan harus menghadapi tantangan cinta dan spiritualitas.

Film ini mengeksplorasi tema-tema seperti cinta, iman, dan tantangan yang dihadapi umat Islam dalam masyarakat kontemporer. Ini juga menyoroti pentingnya pendidikan dan pertumbuhan pribadi dalam menemukan makna dan tujuan hidup.

Halaman:

Tags

Terkini

Rekomendasi Jaket Motor Untuk Sehari Hari

Kamis, 18 Mei 2023 | 11:55 WIB