Film ini dipuji karena penggambarannya yang positif tentang pendidikan Islam dan pesannya tentang ketekunan dan kerja keras dalam mengejar impian seseorang. Ini juga menyoroti keragaman lanskap budaya dan agama Indonesia dan pentingnya toleransi dan persatuan.
"Negeri 5 Menara" sukses secara komersial di Indonesia, dan popularitasnya menyebabkan produksi sekuel, "Dilan 1991," yang juga diangkat dari novel karya Ahmad Fuadi.
Baca Juga: Pemko Medan Mengadakan Program Mudik Gratis 2023, Kuota 5 Ribu Orang, Pendafatran Mulai 3 April
Ayat-Ayat Cinta
"Ayat-Ayat Cinta" adalah film Indonesia yang dirilis pada tahun 2008, disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan dibintangi oleh Fedi Nuril, Rianti Cartwright, dan Carissa Putri. Film ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Habiburrahman El Shirazy, yang mengisahkan tentang perjalanan seorang pemuda untuk menemukan cinta dan keyakinan dalam menghadapi keterpurukan.
Kisah "Ayat-Ayat Cinta" berkisah tentang Fahri, pemuda asal Indonesia yang merantau ke Mesir untuk melanjutkan studinya di bidang teologi Islam. Selama di Mesir, Fahri jatuh cinta dengan empat wanita dari latar belakang berbeda dan berjuang untuk menyeimbangkan kehidupan cintanya dengan pengabdiannya pada keyakinannya.
Film ini mengeksplorasi tema-tema seperti cinta, iman, dan tantangan yang dihadapi umat Islam yang hidup di dunia modern dan sekuler. Ini juga menyoroti keragaman budaya dan tradisi Islam, serta pentingnya toleransi dan pemahaman dalam hubungan antaragama.
"Ayat-Ayat Cinta" sukses kritis dan komersial di Indonesia, menjadi film Indonesia terlaris sepanjang masa pada saat dirilis. Film ini dipuji karena penggambaran Islam yang positif dan pesan cinta dan toleransinya. Itu juga membantu meluncurkan karir sutradara Hanung Bramantyo dan memantapkan Fedi Nuril sebagai aktor utama di perfilman Indonesia.
Baca Juga: Mahfud MD Buka Suara soal Piala Dunia U-20: Israel Imprialis, Tapi Indonesia Berusaha Aktif di FIFA
Tausiyah Cinta
"Tausiyah Cinta" adalah film Indonesia yang dirilis pada tahun 2016, disutradarai oleh Hestu Saputra dan dibintangi oleh Dimas Anggara, Michelle Ziudith, dan Nasya Marcella. Film ini bercerita tentang pasangan muda yang berjuang untuk mengatasi tantangan dalam pernikahan mereka dan beralih ke ajaran Islam untuk mendapatkan bimbingan dan dukungan.
Kisah "Tausiyah Cinta" berpusat pada Umar dan Marsha, pasangan pengantin baru yang menghadapi banyak tantangan dalam pernikahan mereka. Umar adalah seorang pengusaha sukses yang semakin sibuk dan melalaikan tanggung jawabnya terhadap istrinya, sementara Marsha semakin merasa terasing dan tidak dihargai. Saat hubungan mereka memburuk, Umar dan Marsha beralih ke ajaran Islam untuk mendapatkan bimbingan dan menghadiri serangkaian ceramah tentang cinta dan pernikahan oleh seorang ulama Islam terkemuka.
Film ini mengeksplorasi tema-tema seperti cinta, pernikahan, dan peran agama dalam kehidupan sehari-hari. Itu juga menyoroti pentingnya komunikasi, empati, dan pengampunan dalam menjaga hubungan yang sehat.
"Tausiyah Cinta" sukses secara komersial di Indonesia dan dipuji karena penggambaran positif ajaran Islam dan pesan harapan dan penebusan. Film ini juga turut mengukuhkan Dimas Anggara dan Michelle Ziudith sebagai pemeran utama perfilman Indonesia.
Baca Juga: Cara Membuat Kering Tempe untuk Menu Makan Sahur dan Buka Puasa, Rasanya Gurih, Manis dan Renyah