Marilah senantiasa kita meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah, dengan haqqa tuqahtihi (sebenar-benar takwa). Menjalankan perintah dan tinggalkan larangan-Nya. Janganlah sekali-kali meninggalkan dunia ini, kecuali dalam keadaan Islam dan khusnul khatimah.
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Dalam sebuah riwayat disebutkan ada empat orang yang digelari malik al–ardh (penguasa dunia). Wilayah kekuasaan mereka membentang dari Timur hingga Barat, memiliki pasukan militer kuat dan kekayaan hebat. Dua di antaranya berasal dari golongan orang mukmin. Yang pertama, Nabi Sulaiman, dan Dzulqarnain.
Nabi Sulaiman adalah seorang raja yang punya kuasa luar biasa. Rakyatnya buka golongan manusia saja, tapi juga golongan jin. Beliau dianugerahi Allah kemampuan untuk berbicara dengan hewan. Karena Nabi Sulaiman memang memohon kepada Allah. Dibuktikan dengan ayat:
قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
Dia (Sulaiman) berkata, “Ya tuhanku, ampunilah aku dan anugerhkanlah kepdaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapa pun setelahku. Sungguh, engakaulah yang Maha Pemberi”. (Q.S. Shad: 35)
Allah kabulkan permintaannya dan juga memperkuat kerajaannya
وَشَدَدْنَا مُلْكَهُ وَآتَيْنَاهُ الْحِكْمَةَ وَفَصْلَ الْخِطَابِ
Dan kami kuatkan kerajannya dan kami berikan hikmah kepadanya serta kebijaksanaan dalam meumutuskan perkara. (Q.S. Shad: 20)
Oleh karena itu, kita kenal bahwa Sulaiman di samping seorang nabi, juga merupakan raja yang sangat adil dalam menyelesaikan berbagai perselisihan antar rakyatnya.
Yang kedua, Nabi Dzulqarnain. Ia diberi kedudukan oleh Allah, seperti yang telah dimaktubkan dalam Al-Qur’an pada ayat:
إِنَّا مَكَّنَّا لَهُ فِي الْأَرْضِ وَآتَيْنَاهُ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ سَبَبًا
Sungguh, Kami telah memberi kedudukan kepadanya di bumi. Dan Kami telah memberikan jalan kepadanya (untuk mencapai segala sesuatu). (Q.S. Al-Kahfi: 84)