Kenali Ciri-ciri Malam Lailatul Qodar, Malam 1.000 Bulan

photo author
- Kamis, 29 April 2021 | 09:56 WIB
Bordoa dan memohon ampunan sangat dianjurkan saat Malam Lailatul Qodar yang muncul di 10 hari terakhir Ramadhan
Bordoa dan memohon ampunan sangat dianjurkan saat Malam Lailatul Qodar yang muncul di 10 hari terakhir Ramadhan

AYOMEDAN.ID-- Barangsiapa melakukan salat malam pada Lailatul Qadar (malam kemuliaan) karena iman dan mengharap pahala, akan diampuni dosanya yang telah lalu” (Muttafaq ‘alaih)

Hadis ini menunjukkan kelebihan beramal pada bulan Ramadhan seperti dengan berpuasa sebulan penuh, salat malam atau tarawih sebulan penuh atau salat malam pada malam Lailatul Qadar. Karena iman dan mengharapkan pahala, akan mendapatkan ampunan atas dosa-dosanya.

Malam Lailatul Qadar adalah malam keagungan dan kemuliaan. Malam tersebut lebih baik daripada seribu bulan dan juga malam yang diberkahi.

Allah SWT berfirman yang artinya, “Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan” (Al-Qadr: 3)

Mengutip dari buku Ringkasan Fikih Puasa Lengkap (Ringkasan Syarah Manhajus Salikin wa Taudhih al Fiqhi fid-Din -Kitab ash-Shiyam-)

Al-Hafiz Ibnu Hajar telah menukilkan adanya perbedaan pendapat di antara para ulama dalam masalah terjadinya malam lailatul qadar. Ada lebih dari 40 pendapat.

Dua pendapat mengenai Lailatul Qodar yang terkuat:
1. Lailatul Qadar berpindah-pindah setiap tahunnya, pada salah satu dari malam-malam sepuluh hari terakhir Ramadhan.
Terkadang terjadi di malam ganjil dan terkadang terjadi di malam yang genap. Akan tetapi, harapan terjadinya di malam-malam ganjil lebih besar daripada di malam-malam genap.

Ini adalah pendapat yang dipilih oleh Syaikhul Islam Ahmad bin Abdul Halim, Ibnu Baz dan Ibnu Utsaimin.

2. Lailatul Qadar berpindah-pindah di setiap tahunnya di antara malam-malam ganjil saja pada sepuluh hari terakhir Ramadhan. Ini adalah pendapat yang dipilih oleh Ibnu Hajar dan asy-Syaukani.

“Rasulullah selalu beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir Ramadhan. Baginda berkata, ‘Carilah oleh kalian Lailatul Qadr pada sepuluh hari terakhir Ramadhan’.” (Muttafaq ‘alaih)

Rasulullah SAW bersabda artinya, “Aku telah melihat malam tersebut (Lailatul Qadr), lalu aku dijadikan lupa terhadapnya. Maka dari itu, carilah oleh kalian malam tersebut pada sepuluh hari terakhir Ramadhan di setiap malam yang ganjil. Sungguh aku telah melihat diriku tengah bersujud di atas genangan air dan tanah liat.”

Abu Sa’id al-Khudri berkata, “Kami diguyur hujan pada malam ke-21. Masjid pun bocor persis di tempat solat Rasulullah. Lantas aku melihat kepada baginda yang telah selesai menegakkan salat Subuh dan wajahnya berlumuran tanah liat serta air.” (Muttafaq ‘alaih)

Berdasarkan hal ini, barang siapa menghidupkan sepuluh malam terakhir Ramadhan seluruhnya dengan salat Tarawih kerana iman dan mengharapkan pahala, dipastikan ia akan mendapatkan Lailatul Qadar.

Antara tanda-tanda terjadinya malam Lailatul Qadar adalah berdasarkan hadits berikut: Ubai bin Ka’ab pernah bersumpah bahawa hal itu (Lailatul Qadr) terjadi di malam ke-27.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: A. Dadan Muhanda

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rekomendasi Jaket Motor Untuk Sehari Hari

Kamis, 18 Mei 2023 | 11:55 WIB

Terpopuler

X