AYOMEDAN.ID—Renungan harian Katolik Rabu 23 November 2022. Hari Biasa Pekan XXXIV.
Doa Pagi
Allah Bapa yang Mahabaik, kami bersyukur karena Engkau telah menunjukkan jalan keselamatan kepada kami dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu. Semoga Sabda-Nya yang kami dengar sungguh menjadi bekal perjalanan hidup kami untuk mewujudkan cinta kasih, keadilan dan damai sejahtera serta untuk memasuki Kerajaan-Mu yang abadi. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Wahyu 15:1-4.
Bacaan Injil Suci menurut Lukas 21:12-19.
Renungan
Ketika kita membaca tentang penderitaan Yesus dalam Injil, kita dapat melihat bahwa dia mengalami tiga jenis siksaan.
Yang pertama adalah pencambukan dan itu adalah mencambuk terdakwa 39 kali (yang jarang diperlukan) dengan tali kulit yang memiliki bantalan bola timah di ujungnya. Tujuannya adalah untuk mencambuk orang tersebut dalam jarak satu inci dari kematiannya dan kemudian berhenti sehingga bentuk-bentuk penyiksaan lainnya dapat berlanjut. Siksaan ketiga adalah penyaliban,
Yang sulit dipahami adalah penyiksaan di sela-selanya. Para prajurit mengolok-olok Yesus yang setengah mati. Para prajurit menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah-Nya, mengenakan mahkota duri di kepala-Nya, meletakkan tongkat di tangan-Nya dan memuji-Nya "Raja orang Yahudi" Dan kemudian, mereka meludahi Dia. Ludah tidak dimaksudkan untuk melukai tubuh. Tidak bisa. Meludahi seseorang dimaksudkan untuk merendahkan dan menghina martabatnya. Kita dapat mengatakan itu adalah siksaan psikologis. Dengan melakukan itu para prajurit merasa besar dengan membuat Yesus terlihat kecil.
Nah, sebagai orang Katolik, kita mungkin terhindar dari siksaan fisik, tetapi kita dapat yakin bahwa kita akan mendapat bagian dari ludah kita. Muncul dalam bentuk gosip, fitnah, fitnah, kebohongan, tuduhan.
Tetapi mari kita hentikan lingkaran setan meludahi satu sama lain ini dengan mengindahkan apa yang Yesus katakan kepada kita dalam Injil: Ketekunanmu akan memenangkan hidupmu. Orang lain mungkin meludahi kita, tetapi kita tidak perlu meludahi kembali. Yesus tidak. Faktanya, Dia menanggung ludah sampai ke salib, dan di sana Dia memenangkan kehidupan bagi kita.
Artikel Terkait
BNPB Targetkan Penanganan Gempa Cianjur Selesai dalam Waktu Satu Minggu
Resep Pisang Molen dengan Kulit Super Renyah, Cocok untuk Ide Bisnis UMKM
2 Link Live Streaming dan Prediksi Denmark vs Tunisia di Piala Dunia Malam Ini
Kasus Susur Sungai Ciamis Dilimpahkan ke Kejaksaan Setelah Satu Tahun, Tersangka Kini Ditahan
PPPK Guru Kemenag 2022 Dibuka? Begini Penjelasan Kementerian Agama
Menang Lawan Argentina, Raja Salma Liburkan Sekolah dan Perkantoran di Arab Saudi
Prakiraan Cuaca Sumut 23 November 2022, Waspada Hujan Lebat Disertai Badai Petir
UMP Bengkulu 2023 Naik? Cek Daftar Kabupaten dan Kota dengan UMK Tertinggi dan Terendah