Lokasi pertama ditinjau adalah kawasan yang telah diubah menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Tempat tersebut bernama Taman Edukasi Sampah.
Kawasan sering digunakan warga untuk bersantai karena dilengkapi 4 bangunan joglo.
Dari tempat ini, Bobby Nasution dan Lambert dapat melihat sekeliling TPA, termasuk tempat yang akan dijadikan sanitary landfill.
Bobby Nasution dan Lambert didampingi Kadis Lingkungan Hidup Kota Medan Suryadi Panjaitan, Kadis Perumahan Kawasan dan Permukiman, Cipta Karya, dan Tata Ruang Endar Sutan Lubis, Kapolresta Belawan AKBP Josua Tampubolon, serta tim dari Belanda selanjutnya meninjau lokasi pembuangan sampah.
Di tempat itu, Bobby Nasution dan Lambert tampak berbincang terkait penanganan sampah yang akan dilakukan.
Peninjauan dipungkasi dengan melihat proses pembuatan briket yang bahan dasarnya sampah.
“Kita hadir disini (TPA) untuk bisa bekerja sama antara Belanda dengan Indonesia, khususnya Kota Medan terkait pengolahan sampah di TPA Terjun."
"Sebelum peninjauan ini, kami kemarin juga sudah bertemu dengan Bapak Dubes di Balai Kota Medan.
"Banyak opsi-opsi yang ditawarkan untuk pengelolaan TPA,” kata Bobby Nasution.
Sementara itu, Dubes Belanda HE Lambert Grijns mengatakan, keberadaan TPA Terjun sangat penting bagi Pemko Medan dan masyarakat, terutama yang menggantungkan hidupnya di TPA tersebut.
Baca Juga: Shin Tae-yong Minta Klub Liga 1 Bantu Kirim Pemain: Piala Dunia U-20 Proyek Negara
“Ada sekitar 200 pekerja yang menggantungkan hidupnya di TPA ini,” sebut Lambert.