Tempat ibadah Taoisme ini dikerjakan pada 1930 silam. Sejak rampung dibangun pada 1957 sampai sekarang, masih tetap elok kendati usianya sudah lumayan tua.
Baca Juga: Duel Terakhir Cristiano Ronaldo dengan Lionel Messi, CR7 Tidak Pakai Seragam Al Nassr
Vihara di Medan ini juga terbuka untuk umum. Jadi, pengunjung dapat dengan leluasa melihat, memotret, merekam langsung tata-cara beribadah umat Khonghucu dan umat Buddha. Termasuk mengabadikan setiap inci bagian dalam vihara.
Wisata di Kota Medan yang satu ini dibuka dari pukul 10 pagi dan tutup pukul 5 sore.
2. Maha Vihara Adhi Maitreya
Tempat selanjutnya yang bisa kamu kunjungi adalah Maha Vihara Adhi Maitreya. Vihara bernuansa campuran Agama Buddha dan Tionghoa ini terletak di Jalan Cemara Boulevard Utara, Kompleks Perumahan Cemara Asri, Medan.
Di sini kamu bisa melihat arsitektur bangunan yang menggambarkan kebudayaan dan karakteristik ajaran Buddha Maitreya secara cuma-cuma alias gratis.
Baca Juga: Akan Liburan saat Tahun Baru Imlek? Ini Tempat Wisata yang Ramai Dikunjungi saat Perayaan Imlek
Vihara ini merupakan vihara yang terbesar di Indonesia, dengan luas 4,5 hektar. Arsitekturnya sangat besar, megah dan kental akan budaya tionghoa.
Selain itu ada Genta dengan tinggi 3,3 meter dan berat 7 ton yang diukir kalimat dengan kalimat Dharma Hati Maitreya yang bisa kamu jadikan untuk spot foto.
3. Vihara Siu San Keng
Selain kedua tempat tersebut, masih ada tempat yang bisa dikunjungi untuk wisata religi di Kota Medan, yaitu Vihara Siu San Keng.
Siu San Keng adalah vihara tertua di Labuhan. Jaraknya hanya sekitar 200-an meter dari Mesjid Raya Al Osmani.
Baca Juga: Durasi Pelatihan Prakerja 2023 Selama 15 Jam, Begini Penjelasan Manajemen Kartu Prakerja
Dibangun pada tahun 1890, Vihara Siu San Keng tak kalah indah dibandingkan vihara di Cina. Keseluruhan bangunan didominasi warna merah dengan ornamen dan patung akan kamu jumpai setelah melewati gerbang masuk.