ini-medan-bung

Renungan Katolik Hari Ini Minggu 6 November 2022, Kehidupan Abadi

Minggu, 6 November 2022 | 07:42 WIB
Renungan Katolik hari ini Minggu 6 November 2022. (pexels/Mimi Moromisato)

Itu bukan hanya jawaban yang cerdik atau kreatif. Melainkan itu adalah respon iman terhadap janji Tuhan untuk kehidupan yang melampaui dunia ini. Tetapi dibutuhkan banyak iman untuk mempercayai itu, seperti yang ditunjukkan oleh tujuh bersaudara dan ibu mereka dengan berani.

Dalam Injil, ada orang Saduki yang tidak percaya pada kehidupan setelah kematian atau kebangkitan. Bagi mereka, hidup ini adalah segalanya, jadi mereka harus mendapatkan yang terbaik darinya dan menikmatinya sebaik mungkin.

Mereka akan tahu tentang kisah tujuh bersaudara itu, tetapi mereka memutarbalikkan kisah itu dan menjadikannya sebuah pertanyaan bagi Yesus, dengan harapan dapat menghilangkan keyakinan akan kehidupan setelah kematian dan kebangkitan.

Jadi mereka datang dengan cerita tentang tujuh bersaudara, yang pertama menikahi seorang wanita, tetapi dia meninggal tanpa anak, dan menurut sebuah tulisan dari Musa, saudara berikutnya harus menikahi wanita itu, tetapi dia juga mati tanpa anak, dan itu terus berlanjut. sampai ketujuh bersaudara itu meninggal, dan akhirnya wanita itu sendiri meninggal.

Sekarang pertanyaan orang Saduki: Pada saat kebangkitan, kepada siapa dari tujuh bersaudara perempuan itu akan menjadi istri, karena dia telah menikah dengan ketujuhnya?

Itu adalah pertanyaan yang rumit, tetapi itu adalah pertanyaan duniawi, dan Yesus memberikan jawaban Surgawi.

Tetapi seberapa banyak dari apa yang Yesus katakan dapat dipahami, ya, itu pertanyaan lain.

Seorang wanita kembali dari gereja dan mengatakan kepada suaminya bahwa imam mengatakan dalam homili bahwa di surga mereka tidak akan menjadi suami dan istri lagi. Sang suami menjawab: Itulah mengapa disebut surga, dan betapa saya berharap untuk pergi ke sana.

Jadi Yesus memberitahu kita bahwa kehidupan kita di surga adalah kehidupan kebangkitan, dan sebanyak kehidupan kita di bumi adalah persiapan untuk kehidupan di surga, janganlah kita juga bingung bahwa hal-hal di bumi akan menjadi seperti hal-hal di atas.

Itu adalah masalah orang Saduki, jadi buku mereka tentang kehidupan seperti buku matematika yang tidak memiliki jawaban di belakang atau di akhir. Buku mereka seperti buku matematika sedih yang hanya memiliki masalah tetapi tidak ada jawaban.

Buku kita tentang kehidupan juga memiliki masalah, tetapi iman kita kepada Yesus yang bangkit memberi tahu kita apa jawabannya – bahwa ada kehidupan setelah kematian, itu adalah kehidupan baru di surga, itu adalah kehidupan kebangkitan.

Jadi kematian duniawi, meskipun bisa sangat mengganggu, itu juga merupakan cara Tuhan yang luar biasa untuk memberi kita kehidupan baru yang mulia di surga.

Jadi sementara di bumi, kita bersiap untuk finalitas kematian ini dengan mati setiap hari untuk keinginan duniawi dan keberdosaan kita.

Jadi kita mati karena amarah, kepahitan, dan dendam. Kita mati karena keluhan yang tidak perlu dan pertengkaran yang tidak berguna. Kita mati dalam kemalasan sehingga kita dapat membuat komitmen kepada Yesus dan terus berlari dalam perlombaan. Kita mati karena kecanduan ponsel kita sehingga kita dapat memiliki waktu untuk berkomunikasi dengan Tuhan dalam doa.

Melalui kematian kita setiap hari terhadap keegoisan dan dosa, kita memecahkan masalah dalam buku tentang kehidupan dan datang untuk melihat bahwa pertanyaan terakhir tentang kematian sebenarnya adalah jawaban untuk kehidupan baru di dalam Tuhan.

Halaman:

Tags

Terkini

Menko Polkam dan PWI Sepakat Jalin Kerja Sama Literasi

Sabtu, 22 November 2025 | 11:01 WIB

Jaksa Agung Ajak Sinergi PWI Pusat

Kamis, 13 November 2025 | 17:36 WIB

PWI Sampaikan Maaf Usai Website Diretas

Rabu, 15 Oktober 2025 | 18:57 WIB

PWI Pusat Cabut Pembekuan PWI Jawa Barat

Jumat, 8 Agustus 2025 | 10:53 WIB

PWI Jabar Tegaskan Tetap Solid Dukung KLB

Sabtu, 12 April 2025 | 22:19 WIB