AYOMEDAN.ID—Pelajar di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Sumatera Utara diberikan pelatihan mengenai penanganan bencana alam. Selain itu, pelajar juga diberikan pemahaman mitigasi bencana.
Hal ini dilakukan untuk mendorong kesadaran masyarakat dalam kebencanaan. Pasalnya, daam menangani bencana di suatu daerah tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah saja, tapi seluruh unsur termasuk pelajar bisa ikut andil di dalamnya.
Baca Juga: Link Live Streaming Bola Malam Ini : Barcelona vs Villarreal, Tayang Pukul 02.00 WIB
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mandailing Natal (Madina), Sumut, Edy Sahlan mengatakan, pelajar perlu mengetahui pemahaman dasar mengenai dampak dan penanganan bencana.
"Anak-anak di sekolah diberikan pemahaman terkait kebencanaan. Mereka diberikan simulasi dan langkah yang harus dilakukan apabila bencana terjadi," katanya.
Selain itu, BPBD setempat juga membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana). Progam ini dijalankan untuk mengurangi risiko bencanadari mulai tingkat desa.
Baca Juga: Bacaan Surat Yasin Bahasa Arab Lengkap Ayat 1-83, Amalan untuk Dibaca di Malam Jumat
Ia menyatakan, pemahaman kebencanaan sangat penting untuk masyarakat, terlebih bagi yang tinggal di daerah rawan bencana. Sehingga penanganan bencana bisa berjalan dengan efektif tidak menimbulkan bencana baru.
"Untuk penanganan bencana secara lintas sektoral kita telah membentuk TRC Kabupaten. Ketika terjadi bencana, tim ini nantinya yang akan turun mengkaji dan melaporkan hal-hal apa saja yang sifatnya urgen terkait penanganan dan yang dibutuhkan oleh masyarakat terdampak bencana," ujarnya.
Baca Juga: Khutbah Jumat Hari Santri 2022, Berjudul Peran Ulama dan Santri dalam Mempertahankan NKRI