AYOMEDAN.ID—Renungan Katolik hari ini Senin 10 Oktober 2022. Hari Biasa Pekan XXVIII
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia (4:22-24.26-27.31-5:1)
Injil Suci menurut Lukas (11:29-32)
Renungan
Sebagai manusia, kita menginginkan kemerdekaan dan kebebasan. Bahkan sebagai bayi, kita ingin mengambil langkah pertama kita sendiri menuju arah yang kita inginkan.
Dan dengan itu kita ingin merasakan kebebasan yang kami peroleh dari kemerdekaan kita.
Namun jika kemerdekaan dan kebebasan dipahami dengan cara yang menyimpang, maka akan menghasilkan tindakan yang menyesatkan.
Karena dengan kemerdekaan dan kebebasan datang tanggung jawab dan akuntabilitas yang lebih besar. Tidak akan ada orang yang bertempur untuk Anda dan Anda tidak dapat menyalahkan orang lain atas kesalahan yang Anda lakukan.
Ya, harga kemerdekaan dan kebebasan adalah kewaspadaan dan kewaspadaan yang konstan jika kita tersesat dan akhirnya melakukan sesuatu yang gila.
Bacaan pertama mengatakan bahwa ketika Kristus membebaskan kita, Dia bermaksud agar kita tetap bebas. Bacaan itu juga mendorong kita untuk berdiri teguh dan tidak tunduk lagi pada kuk perbudakan.
Tetap bebas berarti bagi kita untuk tetap di dalam Kristus dan menjadi milik-Nya dan berkomitmen kepada-Nya. Tanpa Kristus, kita tidak dapat melakukan apa-apa dan kita juga akan berakhir sebagai bukan apa-apa.
Kita telah melihat cukup banyak tanda untuk memberi tahu kami bahwa orang yang ingin menempuh jalan mereka tanpa Tuhan tidak akan dapat menemukan kedamaian dan kegembiraan dengan mudah.
Rasul Paulus mendorong umat untuk berbuat baik, agar membungkam kepicikan fanatisme yang bodoh. Kemerdekaan sejati ada di dalam Allah. Jadi orang yang menyalahgunakan kemerdekaan masuk ke dalam kejahatan. Hakikat manusia bukan sebagai hamba kejahatan, melainkan hamba Tuhan. (RENUNGAN PAGI)