Tapi dia harus rendah hati dan menyerahkan dirinya kepada Tuhan. Tentu saja, jangan pernah berbicara tentang menyerah kepada jenderal militer. Mereka tidak akan mau mendengarnya.
Dan kebetulan, kata Latin untuk tanah adalah humus, dan dari kata itu berasal salah satu turunannya dan itu adalah kerendahan hati.
Jadi dalam penyerahan dengan kerendahan hati, Naaman disembuhkan, dia menemukan Tuhan, dan dia mendapatkan hati yang bersyukur.
Dikatakan bahwa Tuhan memiliki dua tempat tinggal: satu di surga, dan yang lainnya di hati orang yang rendah hati dan bersyukur. Jadi kusta Naaman disembuhkan dan hatinya disembuhkan karena dia sekarang memiliki hati yang rendah hati dan bersyukur.
Dalam Injil, Yesus mengungkapkan keterkejutan dan kekecewaan karena hanya satu dari sepuluh orang yang sembuh dari penyakit kusta mereka kembali untuk mengucap syukur kepada-Nya.
Dan orang itu adalah orang Samaria, orang asing, dan seperti Naaman, dia juga menerima hati yang rendah hati dan bersyukur. Dia tersungkur ke kaki Yesus. Dia berlutut di tanah di hadapan Yesus, tanah yang memiliki tanah yang sama dengan yang Naaman ambil kembali ke negaranya.
Bacaan hari ini mengingatkan kita pada penyakit rohani, kusta rohani yang menggerogoti iman dan kasih kita, menyebabkan kita menjadi sombong dan egois.
Dan kita bisa melihat titik-titik kusta rohani ini di dalam hati kita.
- kebencian ini, kepahitan ini, kemarahan ini, rasa sakit hati
- hubungan tidak bermoral ini, kecanduan nafsu,
- keserakahan ini, keegoisan ini, kebanggaan
- dll
Ya, kita tahu bahwa ada titik-titik kusta rohani kita. Tuhan ingin menyembuhkan kita tetapi kita harus menginginkannya, kita harus tahu bagaimana mendapatkannya.
Renungan Katolik hari ini sebelumnya sudah tayang di:
https://www.renunganpagi.id/2022/10/minggu-09-oktober-2022-hari-minggu.html