AYOMEDAN.ID—Salah satu Sekolah dasar di Madina Sumatra Utara mengalami rusak parah. Dari 6 kelas yang bisa digunakan hanya 3 kelas saja.
Kondisi ini tentu menghambat siswa dalam belajar. Siswa tidak bisa maksimal dalam menerima materi pelajaran, karena satu ruang kelas digunakan untuk 2 kelas.
Siswa di SD itu terpaksa belajar dengan kondisi yang memprihatinkan menunggu perhatian dari pemerintah daerah setempat.
Baca Juga: BMKG Minta Pemda Setempat Tangani 19 Titik Panas di Kaltim
Melansir dari www.suarasumut.id jaringan www.suara.com SD Negeri nomor 333 Desa Bintungan Bejangkar Baru, Kecamatan Sinunukan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara (Sumut) kondisinya memperihatinkan.
Sejak beberapa tahun terakhir bangunan yang didirikan sejak tahun 1994 itu tidak dapat dipergunakan lagi untuk tempat belajar mengajar, bahkan bisa membahayakan siswa
Dari enam ruangan kelas, hanya tiga ruangan yang bisa digunakan. Sedangkan tiga ruangan lainnya mengalami kerusakan yang cukup parah sejak beberapa tahun lalu.
Baca Juga: Bank BTN Buka Outlet di RSPAD guna Layani Kebutuhan Perbankan
"Sekolah kita ada delapan ruangan, satu ruangan gudang dan satu ruangan kantor. Sedangkan enam lagi untuk ruangan kelas belajar. Yang rusak parah itu ada empat ruangan, yaitu tiga ruangan kelas dan satu gudang," kata Kepala SDN nomor 333 Annaita Siregar melansir Antara, Sabtu (17/9/2022).
Annaita mengatakan, kerusakan bangunan dikarenakan kondisinya yang telah lapuk. Saat ini hanya ruangan kelas 4,5 dan 6 yang masih bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
"Untuk siswa kelas 1, 2 dan 3 harus ikut membaur di ruangan kakak kelas mereka. Ruangan yang masih bisa dipakai kita pasangi sekat untuk pembatas antarkelas," ungkapnya.
Baca Juga: Polisi Tak Menahan Pemuda Asal Madiun yag Terbukti Bantu Hacker Bjorka, Ini Alasannya
Dirinya mengatakan kondisi sekolah sudah sering dilaporkan ke Dinas Pendidikan Madina. Namun demikian, hingga saat ini belum terlihat adanya respons dari pihak pemerintah daerah.
"Kondisi sekolah ini sudah sering kita laporkan kepada Dinas Pendidikan, bahkan sebelum-sebelumnya sekolah ini juga sudah sering ditinjau oleh Kepala Dinas," katanya.