(Demikianlah Sabda Tuhan)
- Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Kita meninggikan dan memuliakan Yesus Kristus sebagai "Raja di atas segala raja, dan Tuhan di atas segala Tuan".
Jadi bagi Gereja untuk menganugerahkan Maria gelar "Ratu" tentu saja tepat, karena pada saat Maria mengunjungi Elisabet, Elisabet menyebut Maria "ibu Tuhanku", dan karenanya dia juga ibu Raja.
Memang dari tradisi Gereja paling awal, Maria telah diberi gelar "Ratu" dan kemudian "Ratu Surga", dan dari gelar itu ada ungkapan lain dari status ratunya.
Peringatan ini merupakan tindak lanjut dari Hari Raya SP. Maria Diangkat ke Surga dan sekarang dirayakan pada hari oktaf dari hari raya itu.
Tuhan mengangkat Maria ke surga, tubuh dan jiwa, dan dengan berbuat demikian, Dia menganugerahkan kepadanya kedudukan ratu semua ciptaan, setelah Yesus Kristus yang adalah Raja segala ciptaan.
Sebagaimana Yesus menjalankan kedudukan sebagai raja di bumi dengan melayani Bapa-Nya dan sesama manusia, demikian pula Maria menjalankan kedudukan sebagai ratu dengan berdoa bagi kita.
Sebagaimana Yesus yang dimuliakan tetap bersama kita sebagai Raja kita sampai akhir zaman, demikian pula Maria, yang diangkat ke surga dan dinobatkan sebagai ratu surga dan bumi dan dia terus menjadi ibu Gereja.
Jadi, saat Gereja merayakan status ratu Maria, marilah kita mengingat apa yang dia katakan kepada para pelayan di pesta perkawinan di Kana - ”Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!” (Yoh 2:5)
Tetapi untuk melakukan apa yang Yesus katakan kepada kita, kita harus memiliki kepekaan spiritual Maria yang mengetahui apa kehendak Allah baginya dan tunduk padanya.
Marilah kita menguduskan diri kita kepada Hatinya yang Tak Bernoda dan menyatukan diri kita dalam devosi kepadanya, baik itu doa Rosario atau bentuk-bentuk devosi Maria lainnya.
Dan seperti Maria Bunda kita, kita juga akan berkata bersamanya: Terjadilah padaku menurut perkataanmu