Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik, dan menghasilkan buah dalam ketekunan.
Inilah Injil Suci menurut Lukas (10:38-42)
"Marta menerima Yesus di rumahnya. Maria telah memilih bagian yang terbaik."
Dalam perjalanan ke Yerusalem, Yesus dan murid-murid-Nya tiba di sebuah kampung. Seorang wanita bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Wanita itu mempunyai seorang saudara bernama Maria. Maria itu duduk di dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya. Tetapi Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata, “Tuhan, tidakkah Tuhan peduli bahwa saudariku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku.” Tetapi Tuhan menjawabnya, “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, padahal hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
- Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Setelah Allah menampakkan diri kepada Abraham untuk mengadakan perjanjian tentang keturunannya dan tentang harta warisan (Tanah Kanaan), sekarang Allah datang menampakkan diri lagi kepada Abraham dalam wujud orang asing. Allah yang menjelma menjadi tiga sosok manusia datang mengunjungi Abraham, tidak jauh dari kemahnya. Mereka dalam perjalanan menuju kota Sodom dan Gomora, tapi mampir sebentar untuk istirahat dan makan siang di tempat kediaman Abraham, atas permintaan Abraham. Bacaan yang kita dengar dari Kitab Kejadian dalam teks Ibrani ada ketidakjelasan tentang ketiganya yang muncul. Kemudian kisah ini menjadi dasar dari ikon besar Rublev sebagai simbol dari Tritunggal Mahakudus.
Abraham dan Sarah benar-benar memberikan diri mereka sendiri kepada ketiganya yang muncul secara tak terduga. Mereka jelas dikirim dari Tuhan. Mereka mewakili kesetiaan Allah pada janji-Nya kepada Abraham bahwa ia dan Sarah akan memiliki seorang putra. Abraham tidak pernah meragukan bahwa Allah akan menepati janji-Nya tetapi berpikir bahwa mungkin janji itu tidak seperti yang ia pikirkan. Sarah hanya bisa tertawa ketika diberitahu bahwa dia akan melahirkan seorang putra. Dia memiliki harapan ketika masih muda tetapi tahu bahwa secara manusia sudah terlambat. Baik Abraham maupun Sarah adalah tuan rumah Allah dalam drama ini. Mereka mendengarkan dengan sopan
Bandingkan narasi Alkitab ini dengan Injil Lukas hari ini. Penerimaan tamu ini bagi Maria dan Marta berbeda. Maria menerima tamunya yang tak lain dan tak bukan adalah Yesus. Maria selalu memperhatikan dan mendengarkan kata-kata Yesus hingga Maria duduk dekat kaki Tuhan Yesus. Sedang Marta sibuk dengan melayani makanan dan minuman buat Tamunya itu. Marta sibuk dengan suguhan itu, akhirnya tidak mendengar kata-kata Yesus. Bagi Yesus, maka yang penting adalah mendengarkan kata-kata-Nya. Kata-kata Yesus memberikan hidup yang kekal. Kalau makanan paling ya lapar begitu saja. Atau makanan bisa dicari atau disuguhkan paling belakang. Kalau memang tidak ada ya makan saja di rumah. Tetapi kata-kata-Nya didengarkan dengan sungguh-sungguh. Maria tidak pernah melayani Yesus tetapi dengan mendengarkan, sungguh-sungguh telah memuaskan Yesus. Dia duduk dekat kaki Yesus agar dengan cermat mendengarkan kata-kata Yesus. Dia mengharapkan Maria tidak hanya mendengarkan saja, tetapi apa yang sudah dihayatinya dinyatakan di dalam hidupnya. Demikianlah Maria benar-benar menjadi murid Yesus yang sejati.
Ketika kita dapat menerima orang lain sebagai orang-orang yang datang dalam nama Tuhan kita dapat menghayati misteri yang dibicarakan oleh Santo Paulus dalam bacaan kedua hari ini: Kristus ada di antara kamu. Dialah harapan akan kemuliaan! Santo Paulus dalam Surat kepada jemaat Kolose menempatkan misteri ini di jantung kehidupan Kristen kita. Menderita tetapi melakoninya dengan sukacita. Itulah yang dilakukan oleh Rasul Paulus. Nilai pengorbanan, martiria (melengkapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus untuk tubuh-Nya, yaitu Jemaat) dan cinta akan Yesus memotivasi penderitaannya.