AYOMEDAN.ID -- Pihak keluarga menemukan Memar di Kepala belakang Bripka AS setelah dinyatakan meninggal dunia.
Sebelumnya, Satlantas Polres Samosir, Sumatera Utara Arfan Saragih (Bripka AS) dilaporkan bunuh diri pada awal Februari 2023 lalu.
Sementara, kematian Bripka AS diduga karena Bunuh diri dengan minum sianida.
Disisi lain, motif bunuh diri Bripka AS diduga setelah ditetapkan sebagai tersangka penggelapan uang pajak kendaraan sebesar Rp2,5 Miliar di Samsat Pangururan, Sumatera Utara.
Baca Juga: 7 Keutamaan Zikir di Bulan Ramadhan, Salah Satunya untuk Mendapatkan Ketenangan Hati
Namun, keluarga masih mencurigai kematian Bripka AS bukan murni karena bunuh diri.
Pasalnya, ditemukan banyak kejanggalan pada saat kematian Bripka AS.
Kejanggalan pertama, ditemukannya memar di kepala belakang jenazah Bripka AS.
Hal tersebut diungkapkan kuasa hukum istri Bripka AS, Fidolin Siahaan pada Jumat (24/3/2023).
Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat NU Online Berjudul Ringkasan Fiqih Puasa
"Kejanggalan-kejanggalannya itu ditemukan memar di kepala belakang almarhum Bripka AS," kata Fidolin Siahaan.
Kejanggalan kedua, setelah kasus penggelapan pajak di Samsat Pangururan terungkap, ada ancaman datang dari Kapolres Samosir, AKBP Yogie Hardiman.
Lebih lanjut Fidolin Siahaan mengatakan ancaman itu adalah akan menyengsarakan anak dan istri Bripka AS.
"Berdasarkan cerita almarhum, yang diduga mengintimidasi itu Bapak Kapolres. Almarhum menceritakan diancam (Kapolres) akan disengsarakan anak dan istrinya," sebutnya.