Beda dengan Membeli Unit Baru, Ini Batasan Konversi Motor BBM ke Listrik

AYOMEDAN.ID - Pemerintah menggulirkan program subsidi motor listrik per 20 Maret kemarin. Program tersebut dibagi ke dalam dua kategori.

Kategori pertama untuk pembelian unit baru. Sementara kategori kedua untuk konversi motor BBM ke listrik.

Kedua program diberikan subsidi motor listrik untuk setiap transaksinya sebesar Rp7.000.000.

Namun terdapat perbedaan yang sangat tegas dari kedua kategori tersebut. Hal tersebut dirinci dalam Permen ESDM Nomor 3 Tahun 2023 yang diterbitkan pada 24 Maret lalu.

Perbedaan tersebut terdapat dalam ketentuan motor konvensional yang dimodifikasi atau dikonversi menjadi motor berdaya listrik.

Baca Juga: Hore Kuota Konversi Motor BBM ke Motor Listrik Nambah, Buruan Intip Syarat Pengajuan Subsidi Motor Listrik!

Dalam Permen tersebut, dijelaskan bahwa biaya konversi untuk penerima subsidi motor listrik ditetapkan paling tinggi sebesar Rp17 juta.

Itu berlaku untuk motor konvensional yang mempunyai silinder berkapasitas dari 110 cc sampai dengan cc.

Sebagai gambaran, berikut aturan konversi motor BBM ke listrik sebagaimana Permen ESDM Nomor 3 Tahun 2023.

1. Penerima bantuan merupakan perseorangan

2. Penerima bantuan menerima bantuan melalui bengkel konversi

Baca Juga: Jawaban Wali Kota Medan Bobby Nasution saat Diminta Sediakan Tempat untuk Tempat Kumpul Komunitas Sepeda Motor

3. Biaya konversi paling sedikit meliputi:

• Biaya untuk battery pack
• Brushless DC (BLDC) motor
• Controller yang disesuaikan dengan rincian kapasitas energi listrik pada baterai dan daya motor listrik

4. Biaya konversi ditetapkan paling tinggi sebesar Rp17 juta